gravatar

Tetes Airmata Untuk Mama dan Bapak

Selamat Siang,bLoggers
Baru saja saya membaca tulisan-tulisan yg dibuat oleh Andy F Noya dalam bukunya Andy's Corner. Belum seluruhnya saya baca. Hanya 3 judul. Tapi itu sudah cukup menguras airmata saya. Ternyata,begitu banyak hal didunia ini yang luput dari rasa syukur kita. Coba renungkan, betapa beruntungnya kita yang sempurna dan memiliki keluarga. Saya langsung teringat kepada diri saya dan hidup saya sendiri. Saya dilahirkan dan di besarkan ditengah-tengah keluarga yang sangat harmonis. Dilimpahi begitu banyak kasih sayang. Saya adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Saya memiliki satu abang,Hendra Asset Sendi,yg lebih tua 6thn dari saya,dan seorang adik laki-laki,Yoma Yoularta Putra,yg lebih muda 5thn dari saya. Ibu saya,Sri Mulyati binti Munawar, atau yang biasa saya panggil sebagai 'mama' adalah guru SMP dan ayah saya,Abdul Manaf bin Teuku Wahi, yg saya panggil 'bapak' adalah seorang akuntan yang suka menulis, hingga akhirnya ikut pula terjun dalam dunia jurnalis,sesuatu yang menyimpang dari profesinya yang sesungguhnya. Kenapa judul entri ini tetes airmata untuk mama dan bapak ? ya karena saya sangat mencintai dan mengagumi mereka sebagai orangtua saya. Mama adalah seorang ibu yang sangat pengertian dan demokratis. Mama mau mendengarkan pendapat kami sebelum mengambil sebuah keputusan. Mama tidak pernah sedikitpun membuat kami putus asa,beliau selalu bisa menyemangati dan mengayomi kami dengan baik. Semua hal,baik dari hal yang kecil sampai yang besar,baik dari yang biasa sampai ke urusan yang paling pribadi,dari masalah sehari-hari sampai masalah cinta,semua bisa saya bagi ke mama. Dan mama selalu bisa memberi saya masukkan yang jeli yang menelusup dalam hati saya yang membuka mata saya. Dalam keadaan paling buruk pun,saya bisa tersenyum saat selesai membicarakannya dengan mama. Saat seperti itu rasanya tangan ini tak mau lepas memeluk mama,bibir ini tak mau henti mencium pipi mama. Haru tak tertahankan selalu saat teringat hal ini. Mama lahir dari keluarga yang sangat biasa di Jawa Tengah,mama adalah anak kedua dari 5 bersaudara,mama selalu menceritakan masa kecil mama yang penuh perjuangan pada kami semua. Berkali-kali ingin sekali saya menulis tentang biografi mama karena memang sungguh luar biasa. Sedari kecil,mama sudah terbiasa melayani dan membantu orangtuanya. Beliau menempuh jarak puluhan kilometer dengan berjalan kaki hanya untuk menuntut ilmu,saat itu belum banyak kendaraan yang ada di desa kecil mama,kemanapun mama lakukan dengan berjalan kaki. Bandingkan dengan yang saya miliki sekarang. Tapi ternyata selama ini,saya masih saja sering merasa tidak cukup dengan apa yang telah orangtua saya berikan. Sungguh keterlaluan memang. Begitu pula dengan Bapak,yang lahir di Lhokseumawe 50 tahun silam,beliau sedikit lebih beruntung dari mama,,kakek atau ayah dari bapak saya merupakan veteran dan sekaligus pedagang yang cukup berhasil. Tapi tidak bisa dikatakan sangat berhasil. Lebih kepada merupakan salah satu keluarga yang cukup mampu. Sebelumnya,orangtua bapak menentang bapak untuk menuntut ilmu di Jogja,tempat bapak bertemu mama,tapi bapak bersikeras tetap ingin ke sana. Ingin melihat dunia luar,menuntut ilmu di Kota Pelajar. Akhirnya orangtuanya mengizinkan di detik-detik terakhir keberangkatannya. Seandainya saat itu bapak tidak di izinkan pergi ke Jogja,entah siapa dan ada dimana saya sekarang. Tapi takdir telah digariskan. Rencana Allah selalu indah. Dan keindahan itulah yang saat ini saya rasakan. Banyak hal yang bisa di jadikan contoh dari bapak. Beliau adalah ayah yang sempurna untuk anak-anaknya. Beliau selalu berkata kepada mama, " Anak adalah emas bagi saya". Dari situ saja kita sudah bisa menilai,betapa berartinya kami bertiga untuk bapak,betapa bapak sangat mencintai kami. Apabila bapak marah,saya tahu itu untuk kebaikan kami. Meski bapak terkadang keras,tapi saya mengerti hal itu untuk melindungi kami,namun bapak bukanlah tipe orangtua yang suka mengekang. Sebagai anak perempuan satu-satunya dalam keluarga,saya memang sedikit lebih di jaga tapi juga tidak dikekang. Bapak mengizinkan saya pergi jalan-jalan bersama pacar saya selama saya telah mengenalkannya pada keluarga dan selama mereka menilainya baik. Tapi ini pun dilakukan bapak setelah saya berumur 17tahun. Saya pun tidak pernah berani mengecewakan bapak. Mama sering berkata pada saya, " Mendidik anak seperti bermain layang-layang, harus ada tarik ulurnya, tidak boleh terlalu di tarik sekali-kali harus di ulur. Tidak boleh dikekang, tapi harus sekali-kali di beri kesempatan untuk sedikit bebas. Tapi tidak pula boleh terlalu bebas". 
Hal lain yang membuat saya salut pada Bapak, beliau selalu terlihat senang walau dalam keadaan terpuruk sekalipun. Salah satu Sahabat saya,Teuku Ryan Fachrianta, pernah mengatakan pada saya, " Happiness onLy real when we shared". Saya rasa bapak pun meyakini itu. Hidup lebih bermakna saat kita membuat orang-orang di sekitar kita bahagia. Saya pun menerapkannya dalam kehidupan saya. Saat oranglain menyakiti saya,saya tidak membalasnya,bahkan saya tersenyum dan mendoakan kehidupannya. Semoga dia bahagia. Begitu banyak hal yang saya lihat dari orangtua saya yang merubah hidup saya. Yang membuat saya merasa hampir berhasil menemukan jati diri saya yang sesungguhnya. Membuat saya makin mengerti, bahwa hidup tak berarti tanpa rasa syukur. Percayalah bahwa rencana Allah selalu indah. Allah menguji kita karena Allah sayang pada kita. Tersenyumlah setiap pagi untuk mengawali harimu. Peluk dan ciumlah kedua orangtuamu setiap hari. Jangan sampai kita menyesal.
Mama..
Bapak..
melalui tulisan ini,saya ingin mengucapkan beribu terimakasih atas  semua yang telah kalian lakukan untuk hidup saya. Airmata ini melambangkan betapa cintanya saya pada kalian. MAMA,BAPAK,AQ MENCINTAIMU. PELUK DAN CIUM INI SELALU UNTUKMU. 
cium dan peluklah orangtuamu sekarang juga! Sujudlah di kakinya,mohon ampun untuk semua kesalahan yang pernah dilakukan. Orangtua hanya cemburu saat kita pergi dengan oranglain waktu kita telah beranjak dewasa. Maka jangan lupakan mereka. Jangan sampai mereka merasa tidak dipedulikan. Jangan lupa pula untuk selalu mendoakan mereka, agar umur mereka panjang dan bisa melihat kita berhasil. Buatlah mereka bangga saat mengatakan ,  
" Itu anakku". :)

 Bayangkan kesedihan mereka saat nanti kita menikah,dan mereka berkata ," Tugasku untuk menjagamu telah usai".
Kita juga akan berada di posisi itu suatu saat nanti. Sayangi mereka,cintai mereka. 
semoga tulisan saya bermanfaat.
sekarang saya ingin memeluk mama dan bapak dulu.
sampai Jumpa,Bloggers.
(-^_^-) MemOyz

chat with ME !!!! (-^_^-)

Pengikut

FOLLOW

STATISTIC

BACKLINK

backlink backlink backlink Free BackLinks